Garam dan Oksida adalah dua kelas senyawa anorganik yang paling umum dan fundamental dalam kimia. Keduanya memainkan peran krusial dalam berbagai proses alamiah maupun aplikasi industri. Memahami karakteristik serta pembentukan Garam dan Oksida adalah langkah awal yang penting dalam mempelajari kimia anorganik secara menyeluruh.
Garam adalah senyawa ionik yang terbentuk dari reaksi antara asam dan basa, atau antara logam dan non-logam. Mereka terdiri dari kation (ion positif) yang biasanya berasal dari logam atau ion poliatomik bermuatan positif, serta anion (ion negatif) yang berasal dari non-logam atau ion poliatomik bermuatan negatif. Contoh paling dikenal adalah natrium klorida, garam dapur.
Sifat-sifat garam sangat beragam, tergantung pada kation dan anion pembentuknya. Kebanyakan garam adalah padatan kristalin pada suhu kamar, memiliki titik leleh tinggi, dan seringkali larut dalam air. Larutan garam dalam air dapat menghantarkan listrik, menjadikannya elektrolit penting dalam banyak aplikasi, seperti baterai dan sel elektrokimia.
Oksida adalah senyawa yang terbentuk ketika suatu unsur bereaksi dengan oksigen. Oksigen adalah unsur yang sangat reaktif dan dapat membentuk oksida dengan hampir semua unsur lain dalam tabel periodik. Pembentukan Garam adalah contoh reaksi dasar yang sering terjadi di alam.
Oksida dapat diklasifikasikan menjadi oksida asam, oksida basa, oksida amfoter, dan oksida netral, berdasarkan sifat kimianya. Oksida logam biasanya bersifat basa (contoh: kalsium oksida), sedangkan oksida non-logam cenderung bersifat asam (contoh: sulfur dioksida). Ini menunjukkan keragaman sifat pada oksida.
Aplikasi Garam sangat luas dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Natrium klorida (garam dapur) tidak hanya untuk makanan, tetapi juga bahan baku industri kimia. Kalsium oksida (kapur tohor) digunakan dalam konstruksi. Sedangkan oksida besi adalah bahan dasar baja, menunjukkan betapa vitalnya Garam dan Oksida.
Di alam, Garam dan Oksida juga melimpah. Mineral di kerak bumi seringkali berupa oksida atau garam. Misalnya, bijih besi umumnya ditemukan dalam bentuk oksida (hematit, magnetit). Pembentukan Garam dan Oksida juga terjadi dalam proses geologis dan biologis yang membentuk lanskap kita.