SMPN 1 Bangil berkomitmen pada Inovasi Pembelajaran Berbasis Komunitas. Kami percaya bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga melibatkan lingkungan sekitar. Fokus utama kami adalah menciptakan pengalaman belajar yang relevan, menghubungkan materi pelajaran dengan isu-isu nyata di masyarakat. Ini membentuk siswa yang peka dan berkontribusi.
Visi kami adalah membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas akademis, tetapi juga memiliki kepedulian sosial. Ini adalah inti dari Inovasi Pembelajaran Berbasis Komunitas yang kami tanamkan. Kami mempersiapkan siswa untuk menjadi agen perubahan positif, mampu mengidentifikasi masalah dan mencari solusi bersama masyarakat.
Salah satu pilar utama dalam mewujudkan Inovasi Pembelajaran Berbasis Komunitas di SMPN 1 Bangil adalah melalui program ekstrakurikuler aktif. Kami menawarkan beragam pilihan, dirancang khusus untuk membawa siswa berinteraksi langsung dengan komunitas. Setiap kegiatan adalah wadah pengembangan diri yang menginspirasi dan berdampak nyata.
Contoh ekstrakurikuler unggulan kami meliputi Program Pengabdian Masyarakat (PPM), Kelompok Pecinta Lingkungan (KPL), Klub Sejarah Lokal, dan Kesenian Tradisional. PPM, misalnya, melibatkan siswa dalam proyek-proyek sosial seperti membersihkan fasilitas umum atau mengajar anak-anak kurang mampu. Ini menumbuhkan empati dan tanggung jawab sosial.
Melalui KPL, siswa tidak hanya belajar tentang ekologi, tetapi juga terlibat dalam aksi nyata seperti penanaman pohon atau kampanye kebersihan. Mereka berinteraksi dengan warga sekitar untuk meningkatkan kesadaran lingkungan. Ini adalah cara efektif untuk menerapkan pengetahuan dan menciptakan dampak positif bagi komunitas.
Klub Sejarah Lokal mendorong siswa untuk meneliti dan mendokumentasikan sejarah Bangil. Mereka melakukan wawancara dengan tokoh masyarakat atau mengunjungi situs bersejarah. Ini menumbuhkan rasa cinta tanah air dan pemahaman mendalam tentang akar budaya mereka, serta pentingnya melestarikan warisan leluhur.
Ekstrakurikuler Kesenian Tradisional melibatkan siswa dalam belajar seni khas daerah, seperti karawitan atau tari topeng. Mereka tidak hanya menguasai teknik, tetapi juga tampil di berbagai acara komunitas. Ini memperkuat identitas budaya dan menjembatani hubungan antara sekolah dengan masyarakat sekitar.
Kami secara rutin mengadakan berbagai kegiatan yang mengintegrasikan pembelajaran dengan komunitas, seperti festival budaya, pameran hasil PPM, dan lokakarya bersama warga.