Masa Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah periode penemuan diri, di mana pertanyaan “siapa saya?” mulai bertransformasi menjadi “saya ingin menjadi apa?”. Dalam proses krusial ini, peran guru SMP sangat vital, tidak hanya sebagai pengajar materi pelajaran tetapi juga sebagai mentor yang membimbing siswa dalam Menyusun Visi Hidup mereka. Menyusun Visi Hidup berarti membantu siswa melihat keterkaitan antara pelajaran sehari-hari di kelas dengan tujuan jangka panjang mereka, memberikan arah yang jelas dalam keputusan akademik dan pribadi. Menyusun Visi Hidup yang terarah adalah fondasi bagi motivasi belajar yang berkelanjutan dan rasa tanggung jawab di usia remaja.
Guru SMP mengintegrasikan pembentukan visi ini melalui berbagai mata pelajaran. Sebagai contoh, dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Matematika, guru tidak hanya mengajarkan rumus, tetapi juga menghubungkannya dengan profesi di bidang teknik, riset, atau ekonomi yang membutuhkan keterampilan tersebut. Dengan cara ini, rumus yang tadinya abstrak menjadi jembatan menuju karir impian. Guru Bahasa Indonesia, di sisi lain, membantu siswa Menyusun Visi Hidup melalui proyek penulisan esai naratif tentang “Lima Tahun Saya Setelah Lulus SMP”, sebuah latihan yang memaksa siswa memvisualisasikan masa depan mereka.
Program pendukung yang paling efektif adalah sesi motivasi dan mentoring yang diselenggarakan oleh sekolah. Sekolah secara berkala mengundang alumni berprestasi dari berbagai bidang untuk berbagi pengalaman. Pada hari Jumat, 20 Oktober 2028, SMP Juara Bangsa mengadakan sesi talkshow dengan seorang alumni yang kini bekerja di bidang teknologi terkemuka. Acara ini berlangsung dari pukul 14.00 hingga 16.00 WIB dan dihadiri oleh seluruh siswa kelas IX. Kisah sukses ini berfungsi sebagai inspirasi nyata yang memperkuat keyakinan siswa bahwa visi dapat dicapai melalui kerja keras dan pendidikan yang tepat.
Selain dukungan inspirasional, guru Bimbingan dan Konseling (BK) juga bekerja sama dengan tim keamanan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi refleksi diri. Dalam beberapa kasus, siswa yang mengalami kebingungan visi cenderung menunjukkan perilaku kurang disiplin. Untuk mengatasi hal ini, guru BK dan Satuan Keamanan Sekolah (Satpam) berkolaborasi. Satpam secara rutin melakukan patroli di area sekolah, terutama di tempat berkumpul seperti perpustakaan dan kantin, untuk memastikan ketenangan dan ketertiban. Dukungan keamanan ini memungkinkan guru BK mengadakan sesi konseling kelompok kecil tentang penetapan tujuan hidup secara tenang dan efektif. Dengan arahan yang tepat dari guru, siswa SMP tidak hanya lulus dengan nilai baik, tetapi juga dengan Visi Hidup yang jelas dan terstruktur.