Sistem kasta di India, meskipun secara resmi telah dihapuskan pada tahun 1950, masih menjadi realitas pahit bagi jutaan orang. Di antara hierarki yang rumit tersebut, ada satu kelompok kasta yang paling tertindas yaitu Dalit. Istilah “Dalit” berarti “yang tertindas” atau “yang pecah”, dan mereka adalah kelompok yang secara historis dianggap “tak tersentuh” atau berada di luar sistem kasta tradisional, seringkali hidup dalam diskriminasi ekstrem hingga saat ini.
Kehidupan Dalit di India modern masih dibayangi oleh stigma sosial yang mendalam. Mereka seringkali dipaksa untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dianggap “kotor” dan tidak terhormat, seperti pemulung, penjaga kebersihan, atau pekerja di tempat pembakaran batu bata. Akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan pekerjaan yang lebih baik sangat terbatas bagi mereka.
Diskriminasi terhadap Dalit tidak hanya terjadi di ranah sosial ekonomi, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Banyak Dalit dilarang masuk kuil, tidak diperbolehkan makan bersama dengan orang dari kasta yang lebih tinggi, dan bahkan bayangan mereka pun dianggap dapat mencemari. Kekerasan fisik dan pelecehan seksual, terutama terhadap perempuan Dalit, masih marak terjadi dan seringkali tanpa pertanggungjawaban hukum.
Meskipun pemerintah India telah mengeluarkan undang-undang anti-diskriminasi dan menerapkan kebijakan afirmasi, seperti kuota pendidikan dan pekerjaan untuk Scheduled Castes (SC) yang mayoritas adalah Dalit, implementasinya masih menghadapi banyak tantangan. Praktik diskriminatif seringkali berlangsung secara terselubung dan sulit untuk diberantas sepenuhnya.
Perjuangan kaum Dalit untuk mendapatkan kesetaraan dan martabat terus berlanang. Banyak aktivis, cendekiawan, dan pemimpin Dalit yang menyuarakan penderitaan mereka dan menuntut keadilan. Gerakan sosial dan politik telah dibentuk untuk melawan penindasan dan mengadvokasi hak-hak mereka di semua lini kehidupan.
Generasi muda Dalit, terutama di perkotaan, mulai menunjukkan perlawanan dan menyuarakan penolakan terhadap sistem kasta melalui media sosial. Peningkatan kesadaran, urbanisasi, dan pendidikan menjadi faktor penting yang perlahan mengikis pengaruh sistem kasta, meskipun prosesnya masih panjang dan berliku.
Kehidupan Dalit adalah cerminan dari ketidakadilan struktural yang terus berlanjut. Perjuangan mereka adalah perjuangan untuk kemanusiaan, untuk hak setiap individu hidup dengan martabat tanpa dibatasi oleh garis keturunan. Dunia perlu terus memberikan perhatian pada isu ini dan mendukung upaya untuk menghapuskan diskriminasi kasta sepenuhnya.