Visi Indonesia Emas 2045 adalah cita-cita besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera. Untuk mencapai tujuan ambisius ini, pondasi harus diletakkan sejak dini, dan di sinilah letak urgensi pendidikan anak usia dini (PAUD). PAUD bukan sekadar tempat penitipan anak atau aktivitas bermain, melainkan fase krusial dalam pembentukan karakter, kecerdasan, dan keterampilan dasar yang akan menjadi bekal utama bagi generasi penerus bangsa.
Masa anak usia dini, terutama pada rentang usia 0-6 tahun, adalah periode emas (golden age) di mana perkembangan otak dan kapasitas belajar anak berada pada puncaknya. Stimulasi yang tepat pada fase ini sangat menentukan kualitas pertumbuhan dan perkembangan kognitif, sosial-emosional, serta fisik anak. Oleh karena itu, urgensi pendidikan pada jenjang ini terletak pada kemampuannya untuk mengoptimalkan potensi anak sejak dini, memastikan mereka memiliki fondasi yang kuat sebelum memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menekankan bahwa penanganan isu pendidikan harus dimulai dari PAUD untuk membangun karakter yang kokoh.
Meski demikian, implementasi PAUD masih menghadapi sejumlah tantangan. Data menunjukkan bahwa di beberapa wilayah, terutama di daerah terpencil, fasilitas PAUD masih kurang memadai. Misalnya, studi BRIN pada Maret 2025 menunjukkan bahwa 26 desa di Purworejo, Jawa Tengah, masih belum memiliki institusi PAUD karena lokasi yang terpencil dan kurangnya tenaga pengajar yang berkualitas. Hal ini menggarisbawahi urgensi pendidikan yang merata dan berkualitas di seluruh pelosok negeri, memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan hak yang sama untuk berkembang.
Fokus PAUD tidak hanya pada aspek akademis. Elemen penting dalam PAUD meliputi orang tua, anak-anak, guru, dan kurikulum yang terintegrasi. Pendidikan karakter, pengenalan seni dan sastra sejak dini, serta penerapan nilai-nilai kearifan lokal, semuanya menjadi bagian dari upaya membentuk individu yang utuh. Bahkan, PAUD juga memiliki peran strategis dalam mitigasi stunting, karena gizi dan stimulasi yang baik di awal kehidupan sangat berpengaruh pada pertumbuhan fisik dan kognitif anak.
Dengan memahami urgensi pendidikan anak usia dini dan berinvestasi secara serius pada sektor ini, Indonesia sedang meletakkan dasar yang kuat untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Kualitas sumber daya manusia yang unggul, berkarakter, dan inovatif hanya bisa terwujud jika fondasinya dibangun sejak usia dini, memastikan setiap anak tumbuh menjadi pribadi yang berpotensi penuh dan siap bersaing di kancah global.